Sepatu safety merupakan perlengkapan wajib yang digunakan oleh pekerja di berbagai sektor industri, termasuk pabrik dan proyek konstruksi. Sepatu safety bukan sekadar perlengkapan pelindung, tetapi juga menjadi bagian penting dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan saat bekerja. Lingkungan kerja di pabrik dan proyek konstruksi memiliki risiko yang berbeda, sehingga sepatu safety yang digunakan juga harus memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan oleh lembaga terkait.

Standar sepatu safety ditetapkan untuk memastikan bahwa sepatu mampu memberikan perlindungan maksimal terhadap berbagai risiko seperti kejatuhan benda berat, tusukan benda tajam, tergelincir, hingga paparan bahan kimia atau kelistrikan. Penerapan standar keselamatan pada sepatu safety bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan efisiensi dalam lingkungan kerja. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang standar sepatu safety yang berlaku untuk pekerja pabrik dan proyek konstruksi, termasuk perbedaan dalam spesifikasi teknis, material, dan fitur keselamatan yang digunakan.

Pentingnya Standar Sepatu Safety dalam Lingkungan Kerja

Penerapan standar sepatu safety bertujuan untuk memberikan perlindungan optimal bagi pekerja di lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi. Risiko kerja di pabrik dan proyek konstruksi sangat beragam, mulai dari risiko kejatuhan benda berat, paparan bahan kimia, hingga risiko kelistrikan dan tergelincir. Jika sepatu safety yang digunakan tidak memenuhi standar keselamatan yang berlaku, tingkat perlindungan yang diberikan bisa berkurang dan meningkatkan kemungkinan terjadinya cedera.

Beberapa alasan utama mengapa standar sepatu safety sangat penting adalah:

• Melindungi kaki dari cedera – Risiko seperti kejatuhan benda berat atau tertusuk benda tajam bisa diminimalkan dengan sepatu safety yang memiliki pelindung ujung (toe cap) dan sol tahan tusukan.
• Meningkatkan kenyamanan saat bekerja – Sepatu yang dirancang sesuai standar memberikan kenyamanan meskipun digunakan dalam waktu lama, sehingga meningkatkan produktivitas kerja.
• Menjaga kesehatan kaki – Penggunaan sepatu safety yang tidak sesuai bisa menyebabkan masalah pada kaki seperti lecet, kapalan, atau nyeri otot.
• Memenuhi regulasi keselamatan kerja – Di banyak negara, penggunaan sepatu safety yang memenuhi standar keselamatan adalah kewajiban yang diatur oleh undang-undang atau peraturan keselamatan kerja.

Standar Sepatu Safety untuk Pekerja Pabrik

Lingkungan kerja di pabrik cenderung lebih terkontrol karena umumnya berada di dalam ruangan. Risiko utama yang dihadapi oleh pekerja pabrik adalah paparan mesin, kelistrikan, dan bahan kimia. Oleh karena itu, sepatu safety untuk pabrik harus memenuhi standar keselamatan yang memberikan perlindungan dari risiko tersebut.

1. Standar EN ISO 20347 (Occupational Footwear)

Standar ini mengatur spesifikasi teknis untuk sepatu safety yang digunakan dalam lingkungan kerja industri ringan atau pabrik. Sepatu safety dengan standar EN ISO 20347 harus memiliki fitur berikut:

• Sol antistatis untuk melindungi dari risiko kelistrikan dan percikan api.
• Bahan luar yang tahan terhadap bahan kimia dan minyak.
• Toe cap berbahan komposit atau aluminium untuk perlindungan ringan tanpa menambah beban pada kaki.
• Sol tahan panas hingga suhu 200°C untuk melindungi dari risiko percikan cairan panas atau suhu tinggi dari mesin.
• Fitur anti slip untuk menghindari risiko tergelincir di lantai pabrik yang licin.

2. Standar ASTM F2412-18a (Standard Test Methods for Foot Protection)

Standar ini diterapkan di Amerika Serikat untuk mengatur ketahanan sepatu safety terhadap berbagai jenis risiko di lingkungan industri. Sepatu yang memenuhi standar ini harus lulus pengujian ketahanan terhadap:

• Tekanan dan benturan – Toe cap harus mampu menahan beban minimal 100 joule tanpa mengalami deformasi.
• Resistensi kelistrikan – Sol sepatu harus mampu menahan arus listrik hingga 18.000 volt selama 1 menit tanpa mengalami kebocoran.
• Ketahanan terhadap bahan kimia – Bahan luar sepatu harus mampu bertahan dari paparan bahan kimia ringan tanpa mengalami kerusakan atau perubahan tekstur.

3. Standar CE (Conformité Européenne)

Sepatu safety untuk pabrik di negara-negara Eropa umumnya harus memenuhi standar CE. Sepatu dengan label CE telah diuji untuk memastikan:

• Kekuatan pelindung toe cap minimal 200 joule.
• Ketahanan sol terhadap tekanan dan tusukan benda tajam.
• Daya tahan terhadap bahan kimia dan cairan panas.
• Perlindungan dari risiko kelistrikan dan antistatis.

Standar Sepatu Safety untuk Proyek Konstruksi

Lingkungan kerja di proyek konstruksi cenderung lebih keras dan penuh dengan risiko fisik. Pekerja konstruksi berhadapan dengan medan yang tidak stabil, beban berat, dan risiko kejatuhan benda dari ketinggian. Oleh karena itu, sepatu safety untuk proyek konstruksi harus memiliki perlindungan tambahan untuk menghadapi risiko tersebut.

1. Standar EN ISO 20345 (Safety Footwear)

EN ISO 20345 adalah standar internasional yang berlaku untuk sepatu safety yang digunakan di lingkungan konstruksi dan industri berat. Sepatu dengan standar ini harus memiliki spesifikasi sebagai berikut:

• Toe cap berbahan baja atau komposit yang mampu menahan beban hingga 200 joule.
• Sol tahan tusukan dengan ketahanan terhadap benda tajam hingga tekanan 1.100 Newton.
• Perlindungan dari risiko kejatuhan benda berat dan tekanan dari beban tinggi.
• Sol anti slip untuk meningkatkan cengkeraman pada permukaan yang licin atau berlumpur.
• Tahan air dan tahan minyak untuk menghadapi kondisi medan yang lembap dan berlumpur.

2. Standar ASTM F2413-18 (Standard Performance Requirements for Protective Footwear)

ASTM F2413-18 adalah standar yang diterapkan di Amerika Serikat untuk sepatu safety di lingkungan konstruksi dan industri berat. Sepatu yang memenuhi standar ini harus memiliki fitur:

• Ketahanan terhadap tekanan hingga 75 psi (517 Kpa).
• Perlindungan dari kejatuhan benda hingga beban 1000 kg.
• Sol anti slip dan tahan minyak.
• Toe cap baja atau komposit yang mampu menahan benturan dan tusukan.

3. Standar SNI (Standar Nasional Indonesia)

Di Indonesia, sepatu safety untuk proyek konstruksi harus memenuhi standar SNI yang mencakup:

• Perlindungan dari benturan minimal 100 joule.
• Ketahanan sol terhadap tekanan dan tusukan benda tajam.
• Perlindungan terhadap kelistrikan dan suhu panas hingga 200°C.
• Material yang tahan terhadap paparan bahan kimia ringan dan minyak.

Perbedaan Standar Sepatu Safety untuk Pabrik dan Proyek Konstruksi

Sepatu safety untuk pekerja pabrik dan proyek konstruksi memiliki perbedaan yang signifikan dalam spesifikasi dan fitur perlindungan karena perbedaan risiko yang dihadapi.

• Sepatu safety untuk proyek konstruksi lebih berfokus pada perlindungan fisik seperti benturan, tusukan, dan kejatuhan benda berat.
• Sepatu safety untuk pabrik lebih menekankan pada perlindungan dari risiko kelistrikan, bahan kimia, dan suhu tinggi.
• Material sepatu safety untuk proyek konstruksi cenderung lebih tebal dan tahan terhadap gesekan, sedangkan sepatu safety untuk pabrik biasanya lebih ringan dan fleksibel untuk kenyamanan pemakaian dalam waktu lama.

Standar sepatu safety untuk pekerja pabrik dan proyek konstruksi dirancang untuk melindungi pekerja dari risiko yang berbeda. Sepatu untuk proyek konstruksi lebih difokuskan pada perlindungan dari benturan dan tusukan, sedangkan sepatu untuk pabrik lebih berfokus pada perlindungan dari kelistrikan dan bahan kimia. Memilih sepatu safety yang sesuai dengan standar keselamatan sangat penting untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan saat bekerja. Jika Anda ingin membeli sepatu safety berkualitas yang sudah memenuhi standar internasional, pastikan untuk membelinya di toko yang jual sepatu safety online terpercaya agar Anda mendapatkan produk yang terjamin keamanannya.