Kamu tahu nggak, sebagai guru, membuat penilaian yang adil itu ibarat memecahkan teka-teki yang selalu berubah bentuk? Nah, di sinilah rubrik penilaian jadi sahabat setiamu. Bukan cuma memudahkan kerja kita, tapi juga bikin siswa lebih paham kenapa nilai mereka seperti itu. Apalagi di era Kurikulum Merdeka, rubrik ini bukan lagi sekadar alat bantu, tapi sudah jadi senjata utama untuk penilaian berbasis proses.
Tapi, tunggu dulu. Bikin rubrik penilaian yang efektif itu bukan berarti Kamu harus punya gelar tambahan di bidang rocket science. Aku akan membimbing Kamu melalui langkah-langkahnya—mudah, praktis, dan pastinya relevan. Jadi, kalau Kamu penasaran soal bagaimana langkah menyusun rubrik penilaian yang sesuai Kurikulum Merdeka, lanjutkan membaca.
Apa Itu Rubrik Penilaian?
Rubrik penilaian itu semacam “peta” yang menunjukkan apa yang dinilai, kenapa itu penting, dan bagaimana siswa bisa mencapai yang terbaik. Dalam Kurikulum Merdeka, rubrik nggak hanya menjadi acuan nilai, tapi juga alat untuk memastikan setiap siswa punya kesempatan yang sama untuk berkembang.
Sebagai guru, kita sering berada di posisi menantang: menilai sesuatu yang sifatnya subjektif, tapi tetap harus objektif. Di sinilah rubrik masuk. Misalnya, ketika Kamu menilai kreativitas, tanpa rubrik, itu akan terasa seperti “nebak cuaca.” Dengan rubrik, penilaian jadi lebih terarah, adil, dan transparan.
Mengapa Rubrik Penilaian Penting?
Langkah Menyusun Rubrik Penilaian yang Efektif
Mau tahu contoh nyata bagaimana rubrik penilaian diterapkan? Yuk, cek artikel lengkapnya di Rubrik Penilaian PJOK SD. Di sana, Kamu akan menemukan panduan praktis yang bisa langsung Kamu terapkan di kelas. Jangan ragu untuk mencobanya, karena rubrik yang baik akan membuat hidupmu (dan hidup siswa) jadi lebih mudah.