Jurnal terindeks Scopus merupakan salah satu tolok ukur kualitas publikasi ilmiah. Scopus, sebagai pangkalan data literatur dan informasi ilmiah terbesar di dunia, memiliki sistem penilaian yang disebut kuartil (quartile) untuk mengkategorikan jurnal berdasarkan pengaruh dan kualitasnya. Kuartil ini terdiri dari Q1, Q2, Q3, dan Q4, dengan Q1 sebagai kuartil tertinggi dan Q4 sebagai kuartil terendah.
Perbedaan utama antara jurnal Scopus Q1, Q2, Q3, dan Q4 terletak pada tingkat pengaruh (impact) dan kualitas jurnal tersebut. Pengaruh jurnal diukur berdasarkan seberapa sering artikel-artikel yang diterbitkan di jurnal tersebut dikutip oleh peneliti lain. Jurnal dengan pengaruh tinggi cenderung memiliki kualitas yang lebih baik karena artikel-artikel yang diterbitkannya umumnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Pemahaman tentang perbedaan kuartil jurnal Scopus sangat penting bagi penulis dan peneliti. Ketika memilih jurnal terindeks Scopus untuk menerbitkan artikel ilmiah, kuartil jurnal dapat menjadi salah satu faktor penentu. Menerbitkan di jurnal Q1 tentu akan memberikan dampak yang lebih besar dibandingkan menerbitkan di jurnal Q4. Namun, perlu diingat bahwa kualitas artikel juga merupakan faktor penting. Artikel yang berkualitas tinggi tetap akan memberikan kontribusi meskipun diterbitkan di jurnal dengan kuartil yang lebih rendah.
Penentuan kuartil jurnal Scopus tidak hanya didasarkan pada tingkat sitasi. Beberapa faktor lain juga turut mempengaruhi, antara lain:
Memahami perbedaan antara jurnal Scopus Q1, Q2, Q3, dan Q4 adalah hal yang penting bagi penulis dan peneliti. Kuartil jurnal dapat menjadi salah satu indikator kualitas dan pengaruh jurnal. Namun, kualitas artikel dan faktor-faktor lain juga perlu dipertimbangkan dalam memilih jurnal untuk publikasi.